Tentang Aplikasi

Tentang Aplikasi

Sipedas merupakan aplikasi untuk menyediakan data komoditas hortikultura melalui sistem pengolahan elektronik.
Sumber data sipedas berasal dari laporan Statistik Pertanian Hortikultura tingkat kecamatan.

"Sipedas merupakan proyek perubahan untuk menjawab tuntutan pimpinan dan seluruh stakeholder dalam pemenuhan data bawang merah dan cabai terkini yang mudah di akses. Sipedas merupakan kerja kolektif dan kerja kelompok sehingga sipedas dibangun oleh tim dan untuk tim. Sipedas dipersembahkan untuk negeri tercinta (Indonesia)", Hanang Dwi Atmojo.

Latar Belakang

Aplikasi ini menjawab tantangan penyediaan data hortikultura yang sangat beragam.

  1. Pengolahan data secara manual membutuhkan kerja keras untuk memeriksa, merekap dan melaporkan data. Pengolahan data secara manual tidak lagi relevan menjawab kebutuhan data hortikultura.
  2. Diperlukan sistem pengolahan elektronik yang cepat dan dapat menganalisis data secara otomatis dengan algoritma komputer.

Maksud dan Tujuan

Menyediakan data komoditas strategis hortikultura melalui sistem pengolahan elektronik yang dapat membantu pimpinan dalam mendukung kebijakan.

Manfaat

  1. Menyediakan data hortikutlura dengan cepat dan mudah diakses oleh stakeholder / pengguna data yang berkepentingan.
  2. Memudahkan pengelolaan data hortikultura dan analisis oleh sistem komputer.
  3. Mempermudah dalam pemeriksaan error data, penelusuran data yang salah, dan tindak lanjut dari data hortikultura yang mengalami masalah.

Riwayat

  1. Merupakan proyek perubahan penyediaan Bawang merah dan Cabai dalam diklat PIM IV yang dilakukan oleh Bapak Hanang Dwi Atmojo yang menjabat sebagai Kasubag data dan Informasi Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2016.
  2. Awalnya pada aplikasi ini dilakukan entri data Cabai dan Bawang Merah di 100 daerah sentra cabai dan bawang merah karena cabai dan bawang merupakan komoditas strategis yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi. Launching aplikasi dilaksanakan di Bogor, tanggal 22 Juni 2016 dengan menghadirkan 100 petugags kabupaten di 5 provinsi sentra bawang merah dan cabai yang mewakili 90% kabupaten penghasil cabai di seluruh Indonesia.
  3. Direktorat Jenderal hortikultura melakukan kegiatan workshop aplikasi sipedas untuk memperkuat penyediaan data hortikultura untuk kebutuhan pimpinan.
  4. Sipedas selanjutnya mengalami perkembangan sehingga dapat dilakukan entri data semua komoditas yang terdapat dalam folmulir SPH. Sipedas mendapakan domain tersendiri dengan nama sipedas.pertanian.go.id dan menjadi aplikasi utama Direktorat Jenderal Hortikultura. Dengan mengentri data di aplikasi, petugas kabupaten dapat mengetahui error pada formulir. Akaan tetapi, respon laporan masih rendah sehingga data tidak dapat mewakili secara nasional, sehingga data hanya bersifat monitoring untuk tahun berjalan. Data resmi tetap menggunakan data yang dirilis oleh BPS RI, Direktorat Jenderal Hortikultura dan Pusdatin Kementerian Pertanian melalui mekanisme ASEM (Angka Sementara) dan ATAP (Angka Tetap) Hortikultura dengan T - 1.
  5. Pada tahun 2019 ditetapkannya peraturan Presiden no 39 tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia. Terdapat kesepakatan antara Pertanian dengan BPS RI untuk menghadirkan satu data hortikultura. Disepakati dikirimkan rawdata dari BPS RI ke kementan agar data dapat dimonitor dan ditindaklanjuti jika ditemui data yang ganjil di tahun berjalan sebelum menjadi angka tetap yang ditetapkan di bulan Maret tahun berikutnya. Nama Sipedas yang semula merupakan singkatan dari Sistem Penyediaan data Strategis (Cabai Bawang) disepakati diubah namanya menjadi Sistem Penyediaan Data Statistik Pertanian Hortikultura, karena mencakup semua komoditas yang tercakup dalam formulir SPH.
  6. Mulai tahun 2020 aplikasi Sipedas digunakan dalam pembahasan Angka Sementara Hortikultura dan penetapan Angka Tetap Hortikultura tahun 2019.
  7. Pada tahun 2021 aplikasi Sipedas mengalami penyempurnaan dengan menggunakan database berdasarkan strukur yang ada pada buku pedoman pengumpulan data hortukultura tahun 2021.